Definisi Ekonomi Mikro tidaklah lagi sebagaimana
definisi umum yang biasa kita kenal dalam buku-buku mengenai keduanya. Yaitu
ekonomi mikro disebutkan sebagai teori yang menelaah kegiatan ekonomi secara
individual dari sudut pandang hubungan antara produksi,konsumsi,harga,permintaan,dan penawaran. Tidaklah demikian.
Sebagaimana sejarah menyebutkan, maka definisi dari ekonomi mikro dan makro
dapat kita definisikan dengan definisi yang lebih akurat, yakni sebagai
berikut:
“Teori ekonomi yang menelaah kegiatan ekonomi antar individu dalam suatu
masyarakat, yang apabila teori tersebut dipraktekkan dalam kehidupan nyata
pasti akan menimbulkan masalah, yang masalah tersebut tidak akan pernah dapat
terselesaikan dengan cara apapun juga.”1
B. Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islam
Seperti halnya science, ilmu ekonomi juga memfokuskan pada explanation
dan prediction dari fenomena yang
ada, segala pembahasan yang ditujukan untuk melakukan kegiatan tersebut
didasarkan pada teori. Teori dibangun untuk menerangkan dari fenomena yang
terjadi dalam suatu waktu dengan menggunakan hukum-hukum dasar dan beberapa
asumsi yang harus terpenuhi. Dalam pembentukan teori ekonomi mikro islami,
hukum-hukum dasar ekonomi murni tetap digunakan sepanjang hukum dasar tersebut
tidak bertentangan dengan hukum syariah.
Teori ekonomi berfungsi untuk memprediksi dampak dari adanya perubahan satu
variabel terhadap variabel lainnya.sebagai contoh ,bagaimana teori mikro
ekonomi ini daapt menerangkan kepada kita tentang peningkatan dan penurunan
output sebagai dampak dari adanya kenaikan dan penurunan pada variabel ekonomi
lain,seperti tingkat upah ,inflasi dan jumlah permintaan .[1]
Dengan mengaplikasikan ilmu statistik,dan ekonometrik ,maka teori ini dapat
digunakan untuk membuat sebuah model ,yang kemudian digunakan untuk menerangkan
dan memprediksi secara terukur.2
C.Mengapa
Belajar Mikro Ekonomi Islam?
Setelah
mempelajari mikro ekonomi islam,kita akan mendapatkan keyakinan yang kuat
tentang teori ekonomi mikro islam yang relevan dan dapat diterapkan dalam dunia
nyata .Salah satu tujuan kita adalah bagaimana penerapan atau menerapkan
prinsip-prinsip ekonomi mikro islam dalam pengambilan keputusan agar mendapat
solusi terbaik ,yaitu solusi yang akan menguntungkan kita dan kita tidak
menzalimi orang lain.3
D.Kontribusi Ekonom Muslim Klasik
Sejarah membuktikan
bahwa para pemikir Muslim merupakan penemu, peletak dasar, dan pengembangan
dalam berbagai bidang-bidang ilmu. Nama-nama pemikir bertebaran di sana-sini
menghiasi arena ilmu-ilmu pengetahuan. Baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial.
Para pemikir klasik
Muslim tidak terjebak untuk mengotak-ngotakkan berbagai macam ilmu tersebut
seperti yang dilakukan oleh para pemikir saat ini.ilmu-ilmu itu walaupun
sepintas terlihat berbeda-beda dan bermacam-macam jenisnya, namun pada
hakikatnya berasal dari sumber yang satu, yaitu dari Yang Maha Mengetahui
seluruh ilmu, Yang Maha Benar, Allah swt. Ibn Sina (980-1037 M), sebagai
contoh, selain terkenal sebagai ahli kedokteran, juga adalah ahli filsafat.
Bahkan ia juga mendalami psikologi dan musik. Al-Ghazali
(450H/1058M-505H/1111M), selain banyak membahas maslah-masalah fiqih (hukum),
ilmu kalam (teologi), dan tasawuf, beliau juga
banyak membahas filsafat, pendidikan, psikologi, ekonomi, dam pemerintahan. Ibn
Khaldun (1332-1404 M) selain banyak membahas masalah sejarah, juga banyak
menyingggung masalah sosiologi, antropologi, budaya, ekonomi, geografi,
pemerintahan, pembangunan, peradaban, filsafat, epistemologi, psikologi, dan
juga futurologi.
Sayangnya, tradisi
pemikiran tidak berlanjut sampai sekarang karena mundurnya peradaban umat
Muslim hampir disegala bidang. Ditengah-tengah keaadaan seperti ini, terjadilah
proses kehilangan fakta-fakta sejarah, baik disengaja maupun tidak. Andil
pemikir-pemikir Muslim dalam ilmu-ilmu pengetahuan tertutupi, sehingga bila
kita membaca buku-buku sejarah ilmu pengetahuan, maka kebanyakan menyatakan
bahwa sejak zaman filosofi-filosofi Yunani yang masyhur (socrates, plato,
aristoteles, dll) beberapa abad sebelum masehi, terjadi kekosongan perkembangan
ilmu pengetahuan. Hal ini dialami oleh semua ilmu, tidak terkecuali ilmu
ekonomi.
Josept schumpeter,
misalnya dalam buku magnum opus-nya menyatakan adanya great gap dalam
sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal dark
ages. Mara kegelapan barat itu sebenarnya merupakan masa kegemilangan umat
Muslim, suatu hal yang berusah ditutup-tututpi oleh barat karena pemikiran
ekonomi Muslim pada masa inilah yang kemudian banyak dicuri para ekonom barat.
Adapun proses pencurian
terjadi dalam berbagai bentuk. Pada abad ke-11 dan ke-12, sejumlah pemikir
barat (constantine the african, Adelard of Barh) melakukan perjalanan ketimur
tengah. Contohnya, Leonardo Fibonacci belajar di Bougie, Aljazair pada abad
ke-12. Ia juga belajar aritmatika dam matematika Al-Khawarizmi (780-850 M) dan
sekembalinya dari sana ia menulis buku Liber Abaci pada 1202.
Beberapa pemikiran
ekonomi Muslim yang dicuri tanpa pernah disebut sumber kutipannya antara lain :
1.
Teori Pareto Optinum
diambil dari kitab Nahjul Balaghah Imam Ali.
2.
Bar Hebraeus, pendeta
Syriac Jocobite Church, menyalin beberapa bab Ihya Ulumuddin Al Ghazali.
3.
Gresham-law dan Oresme Treatise dari kitab Ibn Taimiya
4.
Pendeta Gereja Spayol Ordo Dominican Raymond Martini menyalin banyak bab
dari Tahafut Al-Falasifa, Maqasit al-Falasifa, al-Munqid, Misyat al-Anwar, dan
Ihya-nya Al-Ghazali.
5.
St. Thomas menyalin
banyak bab dari Al-Farabi (St Thomas yang belajar di Ordo Dominican mempelajari
ide-ide Al-Ghazali dari Bar Hebraeus dan Martini)
6.
Bapak Ekonomi Barat, Adam Smith (1776 M), dengan bukunya The Wealth of
Nations diduga banyak mendapat inspirasi dari buku al-Amwal Abu Ubyd
(838 M) yang dalam bahasa inggrisnya adalah persis judul bukunya Adam Smith The
Wealth.
Dengan demikian, pemikir-pemikir ekonomi Muslim telah
mengidentifikasi banyak konsep, variabel, dan teori-teori ekonomi yang masih
relevan hingga kini.oleh karena itu, para pemikir Islami sebenarnya telah
menberikan kontribusi yang sangat berarti bagi perkembangan ekonomi modern. Sikap
umat islam terhadap ilmu-ilmu barat, termasuk ilmu ekonomi versi
“konvensional”, adalah la tukadzibuhu jamii’a wala tushahhihuhu jami’a
(jangan menolak semuanya, dan jangan pula menerima semuanya). Maka ekonom
Muslim tidak perlu terkesima dengan teori-teori ekonomi Barat. Ekonomi Muslim
perlu mempunyai akses terhadap kitab-kitab klasik islami. Di lain pihak, Fuqaha
islami perlu juga mempelajari teori-teori ekonomi modern agar dapat
menerjemahkan kondisi ekonomi modern dalam bahasa kitab klasik islami.[3]E. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro Islam
Pada dataran teoritis,
ada beberapa pokok bahasan ilmu mikro ekonomi yang telah menjadi kajian dari
sudut pandang ilmu ekonomi Islam, diantaranya adalah:
1.
Asumsi Rasionalitas
dalam Ekonomi Islami
a)
Perluasan konsep
Rasionalitas melalui persyaratan transitivitas dan pengaruh infak (sedekah)
terhadap utilitas.
b)
Perluasan spektrum utilitas oleh nilai Islam tentang halal dan haram.
c)
Pelonggaran persyaratan
kontinuitas, misal permintaan barang haram ketika keadaan darurat.
d)
Perluasan horison waktu
(kebalikan konsep time value of money)
2.
Teori Permintaan
Islami
a.
Peningkatan Utilitas
antara barang halal dan haram.
b.
Corner Solution untuk
pilihan halal-haram.
c.
Permintaan barang haram
dalam keadaan darurat (tidak optimal)
3.
Teori Produksi
Islami.
§ Perbandingan pengaruh sistem bunga dan bagi hasil terhadap biaya produksi.
§ pendapatan, dan efisiensi produksi.
4.
Teori Penawaran Islami.
§ Perbandingan pengaruh pajak penjualan dan zakat perniagaan terhadap surplus
produsen.
§ Internalisasi Biaya
Eksternal.
§ Penerapan Biaya Kompensasi, batas ukuran, atau daur ulang.
§
5.
Mekanisme Pasar Islami
·
Mekanisme pasar menurut
Abu Yusuf, al-Ghazaly, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun.
·
Mekanisme pasar Islami
dan intervensi harga Islami.Intervensi harga yang adil dan zalim.
6.
Efisiensi Alokasi dan
Distribusi Pendapatan.
·
Infak dan maksimalisasi
utilitas
·
Superioritas sistem ekonomi Islam
Diskursus ilmu mikro ekonomi ini masih memiliki kekurangan mendasar karena
seringkali diadopsi dari model yang dipergunakan dalam ekonomi konvensional
sehingga tidak selalu sesuai dengan asumsi paradigmatiknya. Lebih-lebih lagi,
pengujian empiris terhadap model-model ini tidak mungkin dilakukan sekarang
karena tidak adanya sebuah perekonomian yang benar-benar islami atau yang
mendekatinya, dan juga tidak tersedianya data yang diperlukan untuk pengujian
tersebut. Sangat sedikit kajian yang memperlihatkan bagaimana aktivitas perekonomian
muslim beroperasi pada zaman dahulu. Bahkan kajian empiris terhadap masyarakat
muslim modern di negara-negara muslim maupun nonmuslim dari perspektif Islam
juga amat jarang.
Namun demikian, ini tidak berarti mengurangi minat dan semangat kita
mengembangkan ilmu Ekonomi Islam. Kerangka hipotesis yang telah terintis dapat
berfungsi sebagai tujuan yang berguna dalam menyediakan bangunan teoritis bagi
ilmu Ekonomi Islam dan mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan suatu
perekonomian islam, ketika kelak hal itu telah dipraktekkan di suatu negara.
Hanya dengan mengembangkan mikroekonomi yang sesuai dengan paradigma Islamlah
yang akan meneguhkan identitas unik Ekonomi Islam. Oleh karena itu, “Konstruksi
teori mikroekonomi di bawah batasan-batasan Islam merupakan tugas yang paling
menantang di depan ilmu Ekonomi Islam”
2017 ford fusion energi titanium
BalasHapus2017 titanium rod ford fusion energi titanium magnetic titanium. 2020 ford 2021 ford escape titanium hybrid fusion energi titanium. 2019 ford titanium pans fusion energi titanium. 2021 ford titanium uses fusion energi titanium. 2020 ford fusion energi.
Source dildos,sex toys,cheap sex toys,sex chair,sex toys,cheap sex toys,realistic dildo,sex doll,horse dildo try this website
BalasHapus